Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak tahun 2019 tidak diragukan lagi telah membuat sejumlah bisnis harus menyesuaikan diri agar terus boperasi dan juga bertahan meski di tengah situasi sulit. Di tahun 2021 ini, akan ada banyak tren bisnis baru yang bermunculan maupun tren lama yang masih relevan. Berikut adalah ulasannya:
- Tren Bekerja dari Rumah
Hingga saat ini, beberapa masyarakat masih beraktivitas dari rumah karena penerepan pembatasan social termasuk para pegawai yang menjadikan rumah sebagai tempat kerja pengganti kantor. Akibat terjadinya perubahan ini, para pelaku bisnis harus memikirkan kembali model bisnis mereka karena beberapa perusahan mengalami peningkatan produktivitas semenjak pegawainya mulai bekerja dari rumah. Namun, tidak semua perusahaan juga cocok dengan sistem bekerja dari rumah atau yang lebih dikenal dengan istilah work from home (WFH) ini. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus menata ulang operasionalnya dengan mempertimbangkan beberapa hal yang disesuaikan dengan usahanya dan juga menciptakan lingkungan yang mendukung tren tersebut, seperti memberikan fasilitas alat kantor di rumah pegawai, dukungan Kesehatan mental, dan yang lainnya.
- Menjadikan Data sebagai Aset
Bisnis yang dapat memanfaatkan data untuk memahami pelanggannya dan menggunakannya sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan akan menjadi bisnis yang dapat mengungguli para pesaingnya. Solusi cloud dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengakses data dari mana saja, tetapi juga harus melindungi dan mengamankan data yang mereka peroleh. Meski data dari cloud semakin menjadi tren, para pelaku bisnis juga harus mempertimbangan cara meningkatkan literasi data pada perusahaannya. Tentunya, hal ini memerlukan investasi untuk membangun sistem yang dapat memproses, menganalisis dan menyimpan aliran data ke dalam perusahaan secara efisien dan efektif.
- Otomatisasi
Salah satu tren bisnis yang akan unggul di 2021 adalah otomatisasi. Sebab, saat ini sudah ada beberapa operasional bisnis yang mulai bergeser ke sistem otomatisasi, seperti lini pergudangan, rantai pasokan, kendaraan otonom, truk, dan kapal, serta chatbot yang secara otomatis mengambil alih layanan pelanggan melalui internet. Sebagian besar pekerjaan profesional kerah putih akan diperkirakan juga bergeser ke sistem otomatisasi yang mana pekerjaan seperti pengacara, dokter, dan lainnya akan diberikan ke komputer dan robot pintar dan dikirimkan melalui antarmuka otomatis.
- Layanan Virtual Antarmuka
Perusahaan dituntut untuk terus berinovasi untuk tetap memberikan layanan kepada pelanggan meski di tengah masa pandemic. Inovasi layanan dalam bentuk digital menggunakan teknologi seperti augmented reality, virtual reality, dan mixed reality adalah salah satunya dan akan menjadi tren yang marak di 2021. Saat ini, pelanggan mulai memanfaatkan avatar virtual, seperti mencoba make-up, kacamata hingga pakaian yang bisa diakses dari rumah sebelum mereka memutuskan untuk membeli sebuah produk. Cara ini diperkirakan akan terus digunakan oleh perusahaan untuk menawarkan produk atau layanannya di tengah pembatasan sosial.
- E-Learning / Kelas Daring
Industri pembelajaran secara digital berkembang pesat selama pandemi ini. Sebab, 190 negara telah memberlakukan penutupan sekolah yang mempengaruhi hampir 1,6 miliar orang di seluruh dunia. Hal ini menjadi peluang besar untuk sekolah, perguruan tinggi, dan pusat pelatihan untuk menyelenggarakan kelas secara virtual melalui konferensi video. Banyak institusi yang telah direkomendasikan agar sebagian dari kurikulum mereka dapat diakses secara online bahkan setelah keadaan semuanya kembali normal.
- Keterlibatan Social
Pembatasan sosial yang berlakukan akibat pandemi menciptakan jurang antar brand dan pelanggan. Oleh karena itu, media sosial dianggap menjadi alat untuk tetap melibatkan pelanggan terhadap brand. Di tahun 2021 ini, brand akan mengalami dorongan besar untuk hadir di media sosial dengan memperlihatkan cerita di balik layar mereka. Selain itu, influencer besar dan mikro-influencer akan lebih banyak terlibat dalam sebuah bisnis untuk semakin menjangkau dan terhubung dengan banyak pelanggan.
- Pengembangan Obat-Obatan, Alat Penguji COVID-19, dan Vaksin
Industri farmasi mengalami perubahan besar akibat pandemi COVID-19. Uji klinis tradisional yang dilakukan oleh para peneliti banyak ditunda dan beralih ke cara virtual dengan melakukan konsultasi online dan mengumpulkan data dari jarak jauh dan hal ini lah yang mengubah perkembangan farmasi. Perkembangan alat tes COVID-19 juga sudah mulai terlihat di seluruh dunia demikian pula dengan pengembangan vaksin yang sangat cepat oleh perusahaan farmasi yang berbasis di Amerika dan Inggris, seperti Pfrizer, Moderna, dan AstraZeneca. Baik Pfizer dan Moderna telah mengembangkan vaksin mRNA sehingga menjadi vaksin pertama dalam sejarah manusia dan inovasi teknologi yang sangat besar. Tentunya, akan ada lebih banyak inovasi sepanjang tahun 2021 pada obat-obatan, alat tes COVID-19, dan kandidat vaksin baru.
Seorang Komentator WordPress
8 March 2020Hai, ini sebuah komentar.
Untuk mulai memoderasi, mengedit, dan menghapus komentar, silakan kunjungi laman Komentar di dasbor.
Avatar komentator diambil dari Gravatar.